Kata ninja terbentuk dari
dua kata yaitu nin dan sha yang masing-masing artinya adalah tersembunyi dan
orang. Jadi ninja adalah mata-mata profesional pada zaman feudal jepang.
Sejarah ninja juga sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka
tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia. Ninja juga bisa diartikan
sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni
bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara.
Kata ninja juga diambil dari kata ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau
dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu
yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan
terintregasi pada prinsip ninpo.
Ninja
dalah mata-mata profesionl di jaman ketika para samurai masih memegang
kekuasaan tertinggi di pemerintahan jepang pada abad 12. Pada abad 14
pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang
aktifitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif.
Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan informasi, merusak dan
menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin
pasukan penyerbuan di malam hari.karena itu ninja memperoleh latiham khusus.
Ninja tetap aktif sampai jaman edo (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan
dibenahi oleh pemerintah di zaman edo.
Asal-usul Ninja
Kemunculan
ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke Jepang.
Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Seni nonuse atau
yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktek keagamaan yang
dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada
orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut
menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka
tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.
Pada
tahun 794-1192, kehidupan masyarakat jepang mulai berkembang dan melahirkan
kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu
sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan
pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena
itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Inilah awal
kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu
keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. Ninja pada saat itu merupakan profesi
yang berhubungan erat dengan itelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal
para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi
mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri
yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari
leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan
generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari
4 abad. Ilmu itu meliputi falsafah bushido, spionase, taktik perang komando,
tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang
tumbuh dan berkembang menurut jaman.
Namun
ada sebuah catatan sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi
eksodus dari cina ke jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti tang dan
adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi yang mencari perlindungan
ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu. Mereka
menetap di propinsi Iga, di tengah pulau honsu. Jendral tersebut antara lain
Cho Gyokko, Ikai Cho Busho membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan
kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan,
ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan
kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama ninjutsu.
Bela diri Ninjutsu
Gerakan
beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan serangan. Kemudian
dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan, rolling dan teknik
bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Namun,
dalam prakteknya ninja menghindari kontak langsung dengan lawannya, oleh karena
itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering
digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain. Ninjutsu mengajarkan teknik
spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu
tersebut digunakan untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan
ninja memang sulit dimengerti. Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi,
di sisi lain ninja harus menerapkan “berperilaku kejam dan licik” saat
menggunakan jurus untuk menghadapi lawan. Disisi lain ajaran ninpo memberi
petunjuk bahwa salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam
mereka. paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama
memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga dapat
mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan dalam berbagai
disiplin ilmu.
Di dalam ninpo terdapat teknik beladiri
tangan kosong (taijutsu), teknik pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan
senjata api (kajutsu), teknik hipnotis (saimonjutsu), dan teknik
ilusi(genjutsu). Pada aliran togaku ryu dikenal adanya energi yang disebut kuji
kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental.
Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji kiri dapat bersifat
menghancurkan, namun disisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat
digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.
Ninjutsu
akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat. Untuk
itu ninja harus menguasai kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan mental
berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi
saluran energi. Simbol di tangan di ambil dari praktek pada massa awal
penyebaran agama budha. Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan
kekuatan seorang ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan
bahaya dan mendeteksi adanya kematian.
Dari
81 simbol yang ada, hanya 9 yang utama, yaitu rin(memberi kekuatan tubuh), hei
(memberi kekuatan menyamarkan kehadiran seseorang), Toh (menyeimbangkan bagian
padat dan cair pada tubuh), sha (kemampuan menyembuhkan), kai(memberi kontrol
menyeluruh terhadap fungsi tubuh), jin(meningkatkan kekuatan telepati), retsu
(memberi kekuatan telekinetik), zai (meningkatkan keselarasan terhadap alam),
dan zen (memberi pencerahan pikiran dan pemahaman). Seorang ninja akan menjadi
master sejati dengan menguasai simbol-simbol ini.
Walaupun
terdapat banyak keluarga ninja di jepang, baru sekitar tahun enam puluhan
keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Sejak ninja dinyatakan
terlarang oleh shogun tokugawa pada abad 17. pada tahun 1950 larangan tersebut
dicabut oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1960 televisi jepang menayangkan
laporan dokumentasi dan sejarah ninja. Setelah itu salah satu aliran yang dapat
membuka diri dan memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah aliran togakure-ryu
dengan pewaris dari generasi ke 34, masaaki hatsume,.yang profesi sehari-harinya
adalah seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang. Pada tahun 1978
ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke amerika oleh stephen k.
hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi cabang beladiri yang paling banyak
diminati.
Peralatan Ninja
Ninja
diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka menjadi
terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang bisa dimakan,
tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode cerdik untuk
mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang sebagai alat
navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam hari.mereka juga mahir
memasang perangkap, memasak hewan, membangun tempat berlindung, menemukan air
dan membuat api.
Ninja memakai baju yang
menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini
disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam
biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda
kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari
bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam
lingkungan hutan.
Shinobi
shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk
menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun,
shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil
tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang
mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya
memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.
Ninja
wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan
mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi
kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target
dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja
laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih
sering menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali,
dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa
kelihatan.
Ninja
memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Selain senjata
standar seperti pedang, naginata, panah, dan pisau, ada pula tessen (kipas yang
bila dikibaskan keluar racun), shobo, kyoketsu shogei, neko te, dan lain-lain.
Peralatan canggih ninja lainnya adalah kaginawa(jangkar bertali) untuk memanjat
dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat
menjalankan misi, metsubishi(cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk
logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.
Pelatihan Ninja
Pada
saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan
dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan
permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan diatas
papan titian yang sangat keci, mendaki papan yang terjal, dan melompati
semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan
otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan
teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu
pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar
menggunakan pedang dan tongkat.
Pada
masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau,
penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik
menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri.
Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk
membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa
suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke
pohon atau atap ke atap.
Pada
masa akir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku
mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara
bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka.
Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke
dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah
rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan,
serta wajah.
Ada
18 tingkat ilmu dan seni berperang ninjutsu dari banyak keahlian yang dimiliki
oleh ninja yang dapat dipelajari oleh umum pada saat ini. Selebihnya di luar
keterampilan fisik dan penguasaan jiwa, para pendekar ini harus mempelajari
latihan batin. Setelah menguasai level ini, ninja bisa sangat ahli dan bahkan
dianggap sebagai orang bijak atau dukun, karena kemampuannya menyatu dengan
alam dan siklus di sekitarnya.
Delapan belas keahlian tersebut adalah:
1. seishin teki kyoyo (pemurnian jiwa)
ninja
aliran tokakure sangat mengandalkan pengenalan jati diri. Seorang ninja harus
mengetahui dengan tepat komitmen dan motivasi hidupnya. Dengan pemahaman dan
penghayatan terhadap proses pematangan seorang ninja bisa menjadi seorang
pendekar yang bijak. Keterlibatan ninja dalam pertarungan dimotivasi oleh
alasan untuk melindungi. Tidak dibenarkan jika alasannya semata-mata hanya
karena uang.
2. tai jutsu (bertarung dengan tangan kosong)
paduan
dari ilmu daken taijutsu(pukul, tendng, tangkis), ju taijutsu(gumul, mencekik,
meloloskan dari kuncian), taihen jutsu(gerak tanpa suara, berguling, melompat,
cara jatuh). Keterampilan ini di perlukan pada situasi terancam atau bertahan
3. ninja ken (pedang ninja)
pedang
ninja adalah pedang pedek lurus bermata tunggal. Pedang adalah senjata utama
ninja. Untuk menggunakan pedang dituntut dua keahlian utama yaitu ilmu menarik
pedang (dg kecepatan namun halus gerakannya ) sekaligus mengayun untuk
memotong.
4. bo jutsu (jurus tongkat dan bilah)
ada
2 jenis tongkat, tongkat panjang sekitar 2 meter(bo) dan tongkat pendek sekitar
satu meter(hanbo). Ada lagi senjata dari bilah bambu yang bila di buka di
dalamnya ada mata pedang yang sekilas tampak seperti tongkat biasa.
5. shuriken jutsu (senjata lempar)
ilmu
lempar berupa lempeng baja dengan mata tajam bersisi empat seperti
bintang(senban shuriken) atau paku lempar(bo shuriken). Senban shuriken dilempar
dengan cara dipuntir agar bisa menancap dan memberi efek gergaji. Bo shuriken
dilempar bersamaan beberapa buah sehingga terlihat seperti kilatan jarum.
6. yari jutsu (jurus tombak)
tombak
digunakan untuk pertarungan jarak sedang untuk menangkis dan meredam serangan
lawan.
7. naginata jutsu (jurus pedang bertongkat)
pedang
pendek yang gagangnya dibuat panjang seukuran tombak. Digunakan ninja untuk
memotong lawan yang berada dalam jarak sedang. Bisa digunakan untuk menyerang
samurai dan merobohkan tentara berkuda.
8. kusari gama (jurus rantai dan bandul)
berupa
rantai sepanjang 2-3 meter yang diberi bandul pada salah satu ujungnya. Pada
ujung yang lain dikaitkan pada gagang arit tradisional jepang. Rantai digunakan
untuk menangkis serangan senjata lawan.sedangkan bilah arit digunakan untuk
menghabisi lawan yang sudah terjerat. Senjata rantai dan bandul yang disukai
oleh para ninja aliran togakure adalah kyoketsu yaitu belati lengkung yang
gagangnya dipasangi tali halus dari rambut kuda dan ujung tali satu lagi diberi
cincin baja besar.
9. henso jutsu (ilmu menyamar dan membaur)
Ilmu
ini sangat diperlukan pada saat spionase. Ninja membuat identitas palsu dan
mengalihkan perhatian orang. Ninja juga bergerak tanpa bisa di lacak.
10. shinobi iri (ilmu mengintai dan menyusup)
ilmu
ini mengajarkan bergerak tanpa suara dan bersembunyi di bawah bayangan.
11. ba jutsu
Seorang
ninja harus bisa bertempur di atas kuda selain menunggang kuda dengan baik di
segala medan.
12. sui ren (ilmu tempur dalam air)
meliputi
teknik mengintai dengan cara berenang, bergerak tanpa suara dalam air, cara
menggunakan perahu khusus untuk mengapung dalam air, dan teknik perkelahian
dalam air.
13. bo ryaku (ilmu strategi)
ilmu
taktik yang tak lazim digunakan dalam kondisi bertahan atau pertarungan
terbuka. Ninja sering memanfaatkan kondisi sekitarnya untuk melaksanakan
tugasnya, tanpa banyak mengeluarkan energi.
14. cho ho (ilmu spionase)
ilmu
mata-mata termasuk merekrut dan memakai orang yang digunakan sebagai mata-mata.
15. inton jutsu (teknik meloloskan diri dan
menghilang)
ninja
pandai meloloskan diri dengan memanfaatkan keadaan alam yang ada.
16. ten mon (meteorologi)
memanfaatkan
cuaca juga merupakan senjata utama ninja. Sejak kecil mereka dilatih mengendalikan
cuaca dari tanda-tanda alam yang kecil.
17. chi mon (geografi)
teknik
pemanfaatan lahan.
Filosofi Ninja
Filosofi
ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan taktik
lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung. Ninja tidak memiliki
status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk
mengatasi masalah, tanpa terikat oleh nama baik keluarga dan kehormatan.
Sumber: http://id.wikipedia.org
Sumber: http://id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar