000Webhost

Web hosting

Free Traffic

Selasa, 23 Oktober 2012

HUNGER GAMES 2012


Sutradara : Gary Ross,
Pemain : Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson
Produksi : Lions Gate Entertainment
Rating : (4.5 / 5)
Di masa persaingan di antara tayanganreality show di televisi, “The Hunger Games”hadir dengan menggambarkan perjuangan dua orang remaja untuk bertahan hidup di tengah persaingan mematikan dengan para remaja lainnya. Film science fiction (fiksi ilmiah) terbaru ini telah menarik perhatian besar di kalangan media sosial, kritikus film, dan penggemar, yang rata-rata mempertanyakan apakah film ini akan “panjang umur” dan mampu menyaingi kesuksesan “Harry Potter” dan “Twilight”.
Setiap tahun, masing-masing distrik dari wilayah Panem (reruntuhan Amerika Utara) harus mengirimkan satu orang laki dan perempuan berusia antara 12-18 tahun ke Capitol (ibu kota) untuk berlatih dan berkompetisi dalam Hunger Games – sebuah kompetisi mematikan yang ditayangkan secara live di televisi sebagai bentuk skema intimidasi dari pemerintah diktator.
Pada hari penentuan, Katniss, seorang gadis berusia 16 tahun (Jennifer Lawrence) sebelumnya yakin bahwa adik perempuannya, Prim (Shields Willow) tidak akan dipilih karena namanya hanya disampaikan satu kali. Namun, ketika nama Prim dipilih dan diumumkan oleh Effie Trinket (Elizabeth Banks), Katniss segera mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk menggantikan adiknya.
Bersama dengan Peeta (Josh Hutcherson), mereka berdua mewakili Distrik 12 untuk dibawa ke Capitol dan memulai pelatihan. Capitol merupakan sebuah tempat mewah yang dipenuhi oleh para penduduk flamboyan. Peeta dan Katniss berjumpa dengan berbagai karakter yang unik, seperti host televisi karismatik Caesar Flickerman (Stanley Tucci) dan penata busana yang baik hati, Cinna (Lenny Kravitz).
Sebagai seorang pemanah yang ahli, Katniss bergantung pada instingnya yang tajam dan bimbingan dari mantan pemenang dari Distrik 12, Haymitch (Woody Harrelson), untuk dapat memenangkan pertempuran dan bermain pintar di pertandingan berpasangan. Katniss berjuang dengan penuh loyalitas di arena Hunger Games dan akhirnya mengalami konflik yang sangat dalam ketika orang terakhir yang harus ia bunuh adalah Peeta, rekannya sesama Distrik 12.
Jennifer Lawrence adalah seorang aktris yang sangat cocok bermain di suasana alam liar, sehingga dapat mewujudkan karakter Katniss, yang lambat laun berubah menjadi seorang yang berwatak keras dan tak dapat mempercayai orang lain kecuali adiknya Prim dan sahabatnya Gale (Liam Hemsworth). Dalam sebuah film yang sangat berpusat pada perspektif karakternya, kinerja Lawrence tampak sangat menonjol dalam film ini. Memberikan hiburan bernuansa ketegangan tersendiri bagi penonton untuk menangkap esensi karakter Katniss.
Lawrence telah mengumpulkan nominasi Oscar untuk Aktris Terbaik dalam penampilannya di film triller indie beranggaran rendah, Winter’s Bone dan menjadi salah satu aktris Hollywood yang paling menjanjikan. Sedangkan lawan main Lawrence, Josh Hutcherson, menggambarkan Peeta sebagai karakter yang sangat baik hati yang diam-diam jatuh cinta kepada Katniss, meskipun hal itu bukanlah unsur fokus dari film ini. Hutcherson dan Lawrence terlihat mampu bekerja sama dengan baik dalam film tersebut.
Para pemeran pendukung dalam film ini juga tampil cemerlang, termasuk Elizabeth Banks (Seabiscuit), Lenny Kravitz (Precious), Stanley Tucci (The Devil Wears Prada, Julie & Julia), dan Toby Jones (Tinker Tailor Soldier Spy).
Donald Sutherland (Space Cowboys) berperan sebagai diktator Capitol, Presiden Snow, dan Wes Bentley (American Beauty) sebagai Kepala Hunger Games, yang mengendalikan semua aspek permainan.
Film ini tetap dekat dengan cerita novel aslinya dengan pengembangan karakter yang konsisten, sinematografi, dan pemain yang hebat, sehingga film ini seolah menjadi terjemahan dari buku ke film dengan hasil yang memuaskan. Sebagian besar pujian layak dialamatkan ke sutradara Gary Ross yang ikut menulis skenario bersama sang penulis novel, Suzanne Collins.
Ross pandai dalam pengambilan angle close-up tanpa bergantung pada klise atau gimmick tambahan, sepenuhnya menggambarkan sudut pandang orang pertama Katniss tanpa bantuan narasi, sementara goyangan kameranya memberikan bidikan mentah yang pas dengan konten.
Satu-satunya yang menjadi masalah dalam film ini adalah special FX, secara lebih khusus dapat disebutkan yaitu efek api dalam film. Mengingat bahwa api merupakan elemen yang umum hampir di seluruh bagian cerita, efek dari api tampak sedikit mengecewakan. Selain itu, terdapat beberapa elemen kecil dari cerita asli yang diubah untuk membuat jalan bagi urutan lebih besar dan motif dari cerita, tetapi tetap tidak mengganggu jalan cerita keseluruhan, malah justru seolah melengkapi cerita aslinya.

Jennifer Lawrence dalam film science fiction bergenre aksi-drama, The Hunger Games. (MURRAY CLOSE/LIONS GATE ENTERTAINMENT)
Meskipun film ini hampir sepenuhnya menggambarkan kekerasan dan skenario berdarah dari novel aslinya, Ross secara sempurna memberikan sudut pandang Katniss kepada para penonton, yakni sebuah pertempuran mengerikan di arena, dan sejumlah kematian tanpa mengabaikan emosi. Soundtrack film juga turut andil dalam menciptakan dampak yang lebih besar ke nada keseluruhan dan membangkitkan respon yang lebih menarik dari para penonton.
Hunger Games berhasil menggambarkan sebuah novel yang memiliki pesan mendalam karya Suzanne Collins mengenai pengorbanan dan perjuangan hidup, memicu awal yang kuat dari fenomena peradaban baru umat manusia. (Victoria Ku / The Epoch Times / osc)



Kamis, 11 Oktober 2012

REVIEW : THE CABIN IN THE WOODS


Rencananya mereka berlima memang berlibur di gubuk tua di tengah hutan itu. Tak disangka, gubuk tua yang sepertinya tak berbahaya itu ternyata menyimpan misteri. Dalam waktu singkat, liburan yang seharusnya menyenangkan itu berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup. Kalau mereka berlima tak segera mengungkap misteri yang menyelimuti gubuk tua itu, bisa jadi tak ada harapan untuk mereka berlima.
Film horor memang sering kali dipandang sebelah mata. Gelar B-Movie selalu melekat pada film-film dari genre yang dibuat untuk menakut-nakuti pemirsa ini. Fakta ini membuat Joss Whedon merasa sedikit resah. Pasalnya, sineas ini mengaku fans berat film-film horor. Bersama Drew GoddardWhedon pun merancang sebuah skenario untuk memperbaiki citra film horor yang makin lama makin terpuruk ini.
Kristen Connolly dan Chris Hemsworth direkrut sebagai pemain sementaraGoddard ditunjuk sebagai sutradara film yang dilansir via Lionsgate ini. Whedonsendiri sepertinya berusaha keras untuk merahasiakan alur cerita film ini. Sebagian pengamat menduga ini hanya trik karena film ini sendiri sebenarnya tak menawarkan terlalu banyak. Trailer yang beredar sendiri tak memberikan gambaran jelas mengenai alur cerita yang ditawarkan. Ada kesan bahwa Goddard dan Whedon memasukkan unsur fiksi ilmiah pada film yang sekilas terlihat seperti film slasher ini.
Source: IMDB/ Wikipedia
Genre:Horor
Tanggal Rilis:13 April 2012
Sutradara:Drew Goddard
Pemain:Kristen Connolly, Chris Hemsworth, Anna Hutchison, Fran Kranz, Jesse Williams, Richard Jenkins, Bradley Whitfor

MEN IN BLACK (MIB) 3




Jenis Film : Action, Comedy
Produser : Walter F. Parkes, Laurie Macdonal
Produksi : SONY PICTURES
Sutradara : Barry Sonnenfeld
Homepage : www.sonypictures.com/movies/meninblack3/

SINOPSIS FILM MEN IN BLACK


Agent J (Will Smith) and Agent K (Tommy Lee Jones) are assigned the task of monitoring extra-terrestrial activity on Earth. Things get strange when J can't find K, then finds out his friend has been dead for over 40 years. In an attempt to save young Agent K's (Josh Brolin) life, Agent J travels back in time to 1969 to stop his murder.

Agen J (Will Smith) dan agen K (Tommy Lee Jones) yang ditugaskan untuk memantau aktivitas ekstra-terrestrial di bumi. Hal-hal aneh terjadi ketika J tidak dapat menemukan K,ia kemudian menemukan temannya telah mati selama lebih dari 40 tahun. Dalam upaya untuk menyelamatkan kehidupan agen muda K (Josh Brolin), Agen J melakukan perjalanan kembali ke tahun 1969 untuk menghentikan pembunuhan.

Resensi / Preview FILM Men In Black 3


Sosok alien jahat yang bernama Boris (Jemaine Clement) berhasil kabur dari tahanan khusus mahluk asing yang berlokasi di bulan, demi menuntaskan dendamnya kepada agen K karena telah memenjarakan dan memutuskan salah satu tangannya.

Boris memiliki rencana licik dengan menggunakan mesin waktu untuk pergi ke tahun 1969 sebelum agen K berhasil membekuk dan memutuskan tangannya. Misi Boris tersebut ternyata tidak sia-sia karena dirinya sukses membunuh agen K demi menguasai bumi dan umat manusia.

Sementara itu, agen J (Will Smith) mulai merasakan sesuatu hal yang ganjil karena secara mendadak partnernya tersebut dianggap telah wafat 40 tahun yang lalu ditangan Boris. Padahal sehari sebelumnya, agen J dan K sempat menjalankan tugas rutin bersama. Pada akhirnya, agen J mengetahui kalau Boris pergi ke masa lalu dan membunuh partnernya tersebut. Ketika kondisi bumi mulai kritis, agen J turut pergi ke masa lalu sebelum Boris membunuh agen K muda (Josh Brolin).

Kisah dari Men in Black III tentu sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Di film ini, sutradara Barry Sonnenfeld menampilkan para agen MIB versi klasik khas tahun 1969. Meskipun kostum yang dikenakan tidak jauh berbeda, namun kendaraan dan sejata yang mereka gunakan terlihat lebih jadul meskipun kala itu peralatan MIB masih tergolong cukup canggih di era 60-an.

Salah satu hal yang paling menarik dari cerita film MIB III adalah, tentang dikupasnya profil mengenai agen J dan K secara lebih mendalam. Penonton nantinya akan mengerti mengapa karakter agen K selalu bersikap dingin dan nyaris tanpa ekspresi. Selain itu, pertanyaan yang selalu ada di benak agen J mulai terungkap pada saat proses perjalanan waktu ke masa agen K masih muda.

Sesuai dengan karakter Will Smith, film MIB III tentu masih mempertahankan unsur komedi yang terdapat di dalamnya lewat tingkah kocak karakter agen J. Tidak lupa juga, di seri ketiga Men in Black ini, terdapat cameo dari salah satu penyanyi wanita kontroversial yang karirnya sedang naik daun di tahun 2012.

Secara keseluruhan, film MIB III berhasil membuat perubahan yang sangat mengesankan. Dan bagi para pecinta MIB tentu tidak boleh melewatkan film ketiganya ini karena terdapat kisah yang berkelanjutan dari seri sebelumnya. Apakah agen J berhasil menyelamatkan nyawa agen K? jawabnya hanya bisa diketahui dengan menyaksikan film Men in Black III